Isnin, 25 April 2016

TRAGEDI AL ARAF

Apa sih yang diharapkan dari seorang kontestan sebuah perlombaan selain tampil maksimal. Lancar saat manggung, tidak ada rasa gerogi, hilangnya perasaan gemetar sehingga tidak terjadi kesalahan di depan.
Itu juga yang aku inginkan. Karena perjalanan hidupku belum bisa terlepas dari aksi panggung. Satu dari  aksi panggung yang aku lakukan adalah di Pentas Musabaqah Al Quran.
 
Tragedi Al Araf

Entah mitos entah fakta, jika ada even Musabaqah level propinsi hingga nasional yang dilakukan dalam kurun waktu beberapa hari maka peserta di hari pertama akan mendapatkan nilai coba-coba. Artinya dia akan mendapatkan nilai rawan, rawan tergusur oleh peserta yang tampil di hari berikutnya. Maka hati-hati menjadi patokan utama. Dan jika aku diberi pilihan, kapan harus tampil. Tentu aku akan menghindari tampil di hari pertama. Sayangnya panggung MTQ tidak memberi ruang untuk menentukan pilihan.

Persiapan pun aku lakukan demi mendapatkan penampilan yang menawan. Belajar nada murottal, melancarkan hafalan dan mendalami penguasaan dalam memberi penafsiran ayat-ayat Al Quran. Beruntung aku mempunyai teman-teman yang selalu mendukung untuk bisa menjadi yang terbaik. Dengan suka rela mereka meluangkan waktu untuk mengetes hafalan dan penguasaan tafsir yang aku miliki.

Dan waktu itupun tiba. Tampil di hari pertama, tepat di hari Senin tanggal 18 April 2016. Lokasi ada di Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya.
Meski telah mengenyam asam garam di Provinsi Banten sebagai runner up. Rasa gerogi tetap belum sepenuhnya bisa hilangkan. Dua hal yang terus mengahantui, mendengar nama peserta lain yang lebih tenar dan punya jam terbang tinggi. Kedua harap-harap cemas dengan pilihan soal yang aku dapat.

Alhasil, di soal pertama aku mendapatkan pertanyaan ayat yang tak bisa aku lanjutkan. Soal itu ada dalam surat Al Araf ayat 18. Konsentrasiku pecah dan mempengaruhi jawaban dari soal-soal selanjutnya.
Benar-benar kejadian yang aku abadikan sebagai sebuah Tragedi.
Seminggu kemudian aku dapat kabar jika aku lolos sebagai Juara Harapan 3 se-provinsi Jawa Barat. Alhamdulillah.


Nganjuk, 30 April 2016 

0 ulasan:

Catat Ulasan

Popular Posts